BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Bangsa eropa bukanlah bangsa yang paling maju ketika itu, tetapi mengapa
mereka yang menjelajah keseluruh belahan bumi? Mereka memiliki teknologi yang
cukup maju, teknologi tertentu yang melibatkan bangsa portugis hingga dapat
berlayar ke semua samudra. Mereka menggabungkan layar segitiga, tali-tali
persegi, serta memperbaiki konstruksi sehingga kapal dapat lebih cepat, mudah
digerakkan, dan lebih layak mengarungi samudra (ricklefs,1998)
Bangsa
eropa adalah bangsa yang paling berani berlayar menjelajahi samudra dikarenakan
mereka memiliki teknologi sedemikian rupa. Selain tujuan menjelajah mereka juga
bertujuan untuk memperoleh keuntungan, serta menyebarkan agama Kristen.
Guna melancarkan tujuannya,
mereka membentuk kongsi-kongsi dagang. Pembentukan kongsi dagang itu juga
bertujuan agar tak terjadi perebutan area perdagangan dari pemborong-pemborong
eropa. Kongsi dagang itu bernama VOC. Namun dalam praktiknya VOC tak hanya
menjadi kongsi dagang. Mereka melakukan kecurangan-kecurangan dalam
perdagangan, seperti membabat tanaman guna menjaga agar harga tanaman tersebut
tidak turun karena terlalu banyak hasil panen.
Sambutan dari rakyat pribumi
awalnya sangat baik, di daerah-daerah tertentu malah sampai diadakan
penyambutan khusus. Dari kekejaman-kekejaman yang dilakukan bangsa eropa itu,
sebenarnya rakyat pribumipun tidak hanya diam. Mereka melakukan perlawanan,
namun tak berefek banyak. Hal itu dikarenakan kurangnya persatuan untuk
melawan. Namun disisi lain justru ada pihak-pihak yang membela bangsa eropa
tersebut. Hal itu terjadi karena mereka mendapat keuntungan tersendiri dari
bangsa eropa itu.
Setelah sekian lama bangsa
eropa di nusantara, tentu terjadi kontak langsung dengan rakyat pribumi. Hal
itulah yang menjadikan banyak budaya dari bangsa eropa yang menjadi bagian dari
budaya local. Bukan hanya kebudayaan, bangsa portugis juga mengajarkan
pendidikan pada rakyat pribumi. itu juga menjadi pelecut rakyat pribumi untuk
mendapat kemerdekaannya.
Dalam makalah ini kami membahas
mengenai awal masuknya bangsa eropa, VOC, hingga interaksi bangsa eropa dengan
pribumi dan dampaknya bagi rakyat pribumi.
2.1
Rumusan masalah
1.
Bagaimana latar belakang
dan awal mula kedatangan bangsa barat di Nusantara?
2.
Bagaimana terbentuknya VOC?
3.
Bagaimana tanggapan rakyat
pribumi terhadap kedatangan bangsa barat?
4.
Apa saja dampak dari
datangnya bangsa eropa di Nusantara?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Latar belakang dan awal mula masuknya bangsa barat di
Nusantara
2.1.1
Latar belakang masuknya bangsa barat
Datangnya
orang Eropa melalui jalur laut diawali oleh Vasco da Gama, yang pada tahun 1497-1498
berhasil berlayar dari Eropa ke India melalui Tanjung Pengharapan (Cape of Good
Hope) di ujung selatan Afrika, sehingga mereka tidak perlu lagi bersaing dengan
pedagang-pedagang Timur Tengah untuk memperoleh akses ke Asia Timur, yang
selama ini ditempuh melalui jalur darat yang sangat berbahaya. Pada awalnya,
tujuan utama bangsa-bangsa Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke
Nusantara adalah untuk perdagangan, demikian juga dengan bangsa Belanda. Misi
dagang yang kemudian dilanjutkan dengan politik pemukiman (kolonisasi)
dilakukan oleh Belanda dengan kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatera dan Maluku,
sedangkan di Suriname dan Curaçao, tujuan Belanda sejak awal adalah murni
kolonisasi (pemukiman). Dengan latar belakang perdagangan inilah awal
kolonialisasi bangsa Indonesia (Hindia Belanda) berawal.
Selama
abad ke 16 perdagangan rempah-rempah didominasi oleh Portugis dengan
menggunakan Lisbon sebagai pelabuhan utama. Sebelum revolusi di negeri Belanda
kota Antwerp memegang peranan penting sebagai distributor di Eropa Utara, akan
tetapi setelah tahun 1591 Portugis melakukan kerjasama dengan firma-firma dari
Jerman, Spanyol dan Italia menggunakan Hamburg sebagai pelabuhan utama sebagai
tempat untuk mendistribusikan barang-barang dari Asia, memindah jalur
perdagangan tidak melewati Belanda. Namun ternyata perdagangan yang dilakukan
Portugis tidak efisien dan tidak mampu menyuplai permintaan yang terus
meninggi, terutama lada. Suplai yang tidak lancar menyebabkan harga lada
meroket pada saat itu. Selain itu Unifikasi Portugal dan Kerajaan Spanyol (yang
sedang dalam keadaan perang dengan Belanda pada saat itu) pada tahun 1580,
menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi Belanda. ketiga faktor tersebutlah
yang mendorong Belanda memasuki perdagangan rempah-rempah Interkontinental.
Akhirnya Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de Houtman menemukan
"jalur rahasia" pelayaran Portugis, yang membawa pelayaran pertama Cornelis
de Houtman ke Banten, pelabuhan utama di Jawa pada tahun 1595-1597.
Pada
tahun 1596 empat kapal ekspedisi dipimpin oleh Cornelis de Houtman berlayar
menuju Indonesia, dan merupakan kontak pertama Indonesia dengan Belanda.
Ekspedisi ini mencapai Banten, pelabuhan lada utama di Jawa Barat, disini
mereka terlibat dalam perseteruan dengan orang Portugis dan penduduk lokal.
Houtman berlayar lagi ke arah timur melalui pantai utara Jawa, sempat diserang
oleh penduduk lokal di Sedayu berakibat pada kehilangan 12 orang awak, dan
terlibat perseteruan dengan penduduk lokal di Madura menyebabkan terbunuhnya
seorang pimpinan lokal. Setelah kehilangan separuh awak maka pada tahun
berikutnya mereka memutuskan untuk kembali ke Belanda namun rempah-rempah yang
dibawa cukup untuk menghasilkan keuntungan.
Bangsa barat atau yang sering diidentikkan dengan bangsa eropa memang
sangat gemar berlayar, diantara latar belakang
mereka dalam berlayar adalah karena mereka mencari emas, memenangkan
perang, serta menaklukan peradaban islam menyusuri pantai barat Afrika, sedang
hal-hal yang lebih spesifik dari latar belakang mereka berlayar adlah sebagai
berikut:
1.
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki tahun 1453
2.
Ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat
3.
Kemajuan pengetahuan dan teknologi seperti kapal, kompas dan meriam
4.
Hasrat untuk menjelajahi dunia
5.
Melanjutkan perang salib
6.
Tulisan Marcopolo dalam bukunya Book of Various experiences(
keajaiban dunia) yang berisi kisah perjalanan Marcopolo yang menceritakan bahwa
daerah Asia alamnya sangat indah , subur dan memiliki banyak kekayaan alam.
7.
Buku tulisan Tom Pires (Suma Orriental) yang mengatakan bahwa Asia
tanahnya sangat subur dan iklimnya baik
8.
Mencari rempah-rempah sebagai penghangat badan
9.
Mewujudkan 3 G yaitu Gold (mencari emas/kekayaan), Glory (mencari kemuliaan
/kejayaan) dan Gospel (penyebaran agama Kristen).
2.1.2
Awal masuknya bangsa
barat ke Nusantara
1.
Kedatangan bangsa
portugis dan spanyol
Proses
kedatangan Bangsa Spanyol dan Portugis. Awal kedatangan mereka tiba di daerah
Malaka, pada tahun1511. Dimana pada saat itu Maluku menjadi pusat perdagangan
rempah-rempah di Asia Tenggara. Hingga mereka mempunyai niat untuk memperkuat
daerah tersebut, setelah kedatangan Anthonio De Abreau dan Francisco Serao ke
Maluku. Pada tahun1512 kemudian mereka
memperkuat kekuasaan di Maluku dengan caraa membangun pabrik-pabrik di bacan
dan ternate. Di Maluku, portugis melakukan monopoli perdagangan sehingga
menimbulkan penderitaan rakyat, kejadian ini membuat rakyat melakukan
perlawanan yang dipimpin oleh Sultan Hainun.
2.
Kedatangan bangsa
Inggris
Kedatangan
bangsa inggris di Indonesia dimulai dari Francis Drake dan Thomas Cevendish
pada tahun1579. Mereka berhasil membawa rempah-rempah dari Maluku dan lewat
kongsi dagangnya yaitu EIC, yang mana EIC tersebut mampu menghubungkan antara
Jayakarta, Aceh, Banjar, Maluku, dan Aceh, hubungan yang dijalin ini guna
memperluas kongsi dagang mereka. Tetapi rakyat memilih menolak adanya EIC yang
memaksakan cara dagang menurut aturannya sendiri.
3.
Kedatangan bangsa
belanda
Belanda tiba di
Indonesia tahun 1595 yang dipimpin oleh Cornelis De Houtman dan Pieter Keizer.
Berkat ilmu dan bekal yang di miliki oleh belanda, akhirnya bekanda berani
menjelajahi samudra menuju ke dunia timur. Pada tahun1595 Belanda tiba di
Banten yang dipimpin oleh Cornelius De Houtman. Karena Cornelius De Houtman
tidak dapat bersikap ramah pada rakyat benten akhirnya dia diusir dari Banten.
Yang akhirnya pelayaran kedua dilanjutkan oleh Jacob V. Neck dan Warwijk.
Mereka sampai di banten pada tahun 1598, kemudian langsung melanjutkan ke
Ambon. Setelah sampai di Ambon, mereka membentuk kongsi dagangnya yang disebut
dengan naman VOC, kongsi dagang tersebut didirikan guna menguasai rempah-rempah
yang ada didaerah Maluku dan sekitarnya tersebut.
2.1.3
Tokoh-tokoh
penjelajah dari bangsa eropa
Negara pelopor penjelajahan samodra adalah Portugis dan Spanyol karena saat
itu keduanya merupakan negara adikuasa di Eropa. Sedangkan Inggris, Perancis,
Belanda, Jerman dan Italia menyusul pada abad ke-17. Tokoh-tokohnya
adalah
1. Portugis :
Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da Gama (Calicut India 1498),
Alfonso D’albuquerque (Malaka 1511), Antonio D’Abreau dan Serao (Ternate-Maluku
1512), Carbal (Brasilia)
2. Spanyol :
Christophorus Colombus dan Amerigo Vespuci (Kep. Bahama dan mengelilingi
Amerika utara), Pizarro (Peru),Hermando Cortez (Mexico 1519), Ferdinand
Magelhaenz (Kep. Massava 1486 /Philipina perjalanan dilanjutkan Kapten
Sebastian Del Cano ke Tidore Maluku (1521) dan pulang lewat jalan Portugis.
Dialah yang dapat membuktikan bahwa bumi itu bulat (LKS Cerah kelas VII)
3. Inggris :
Francis Drake (mengelilingi dunia 1577-1580), William Dampier (pantai barat
Australia), James Cook (pantai timur Australia), Mattew Flinders (membuat peta
Australia dan mengelilingi benua Australia)
4. Belanda :
Cornelis De Hautman (5 Juni 1596 di Sumatera dan 23 Juni di Banten), Abel
Tasman (Tasmania, Fiji dan Selandia Baru).(Dini Susanti .IPS Sejarah Bilingual
kelas 8 : 10)
Akibat penjelajahan samudera adalah
daerah yang ditemukan menjadi tanah jajahan bangsa penemu, bangsa Asia mengenal
tanaman baru yang dibawa bangsa Eropa seperti kopi, coklat, penduduk asli
mengenal senjata api dan minuman keras (anggur), berkembangnya agama Katholik
dan Kristen Protestan, dan budaya Barat lain seperti cara berpakaian, alat
musik,dll.
2.2 Terbentuknya VOC
2.2.1
Latar belakang
dibentuknya VOC
Kongsi Perdagangan Hindia Timur (Vereenigde Oostindische Compagnie
atau VOC) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan dagang
asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia.
Disebut Hindia Timur karena ada pula VWC yang merupakan persekutuan dagang
untuk kawasan Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional
pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan
sistem pembagian saham
Orang Belanda yang
pertama kali datang ke Indonesia adalah Cornelis de Houtman pada tahun 1596,
tepatnya ke daerah Banten. Dari Banten, Cornelis melanjutkan perjalanannnya ke
tiap pusat rempah-rempah di Maluku. Ia kembali ke negerinya membawa banyak
rempah-rempah. Sejak saat itu para bangsawan Belanda banyak berdatangan ke
Indonesia. Agar tidak terjadi persaingan antar sesame pedagang Belanda, maka pada
tahun 1602 didirikan perserikatan perusahaan Hindia Timur atau Vereenigde
Ooost-Indische Compagnie (VOC) yang dipimpin seorang Gubernur Jendral, Pieter
Both.
Faktor manakah yang mendorong dibentuknya VOC? Setelah Cornellis de
Houtman sampai di Banten tahun 1596 maka pada tahun 1598 Compagnie Van Verre di
Belanda memberangkatkan 8 kapal di bawah pimpinan Van Nock dan Warwijk yang
membutuhkan waktu 7 bulan sampai di Banten keberhasilan pelayaran tersebut
mendorong keinginan berbagai perusahaan di Belanda untuk memberangkatkan
kapalnya ke Indonesia ada 14 perusahaan yang telah memberangkatkan 62 kapal.
Sementara itu Portugis berusaha keras untuk menghancurkan mereka.
Atas usul Johan Van Oldenbarneveld dibentuklah sebuah perusahaan yang disebut Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1682. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern).
Atas usul Johan Van Oldenbarneveld dibentuklah sebuah perusahaan yang disebut Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) pada tanggal 20 Maret 1682. Tujuan pembentukan VOC tidak lain adalah menghindarkan persaingan antar pengusaha Belanda (intern) serta mampu menghadapi persaingan dengan bangsa lain terutama Spanyol dan Portugis sebagai musuhnya (ekstern).
2.2.2
Tujuan didirikannya
VOC
1. Menghindari
persaingan tidak sehat di antara sesame pedagang Belanda sehingga keuntungan
maksimal dapat diperoleh.
2.
Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan
bangsa-bangsa Eropa lainnya maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
3. Membantu
dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang masih
menduduki Belanda.
2.2.3
Cara kerja VOC
Untuk mendapatkan atau memonopoli rempah-rempah diseluruh nusantar dengan
cara yang mudah, pihak Belanda menggunakan VOC untuk melakukannya, melalui
cara-cara dibawah ini:
1.
Melakukan pelayaran hongi
untuk memberantas penyelundupan. Tindakan yang dilakukan VOC adalah merampas
setiap kapal penduduk yang menjual langsung rempahrempah kepada pedagang asing
seperti Inggris, Perancis dan Denmark. Hal ini banyak dijumpai di pelabuhan
bebas Makasar.
2.
Melakukan Ekstirpasi yaitu
penebangan tanaman, milik rakyat. Tujuannya adalah mepertahankan agar harga
rempah-rempah tidak merosot bila hasil panen berlebihan (over produksi). Ingat
hukum ekonomi.
3.
Perjanjian dengan raja-raja
setempat terutama yang kalah perang wajib menyerahkan hasil bumi yang
dibutuhkan VOC dengan harga yang ditetapkan VOC. Penyerahan wajib disebut
Verplichte Leverantien.
4.
Rakyat wajib menyerahkan
hasil bumi sebagai pajak, yang disebut dengan istilah Contingenten
2.2.4
Hak khusus VOC
Agar dapat
melaksanakan tugasnya dengan leluasa, VOC diberi hak istimewa oleh pemerintah
Belanda, yang dikenal sebagai Hak Octroi meliputi hal-hal berikut ini.
1. Monopoli Perdagangan.
2. Mencetak dan mengedarkan uang
3. Mengangkat dan memberhentikan
pegawai.
4. mengadakan perjanjia dengan
raja-raja
5. Memiliki tentaara untuk
mempertahankan diri.
6. Mendirikan benteng.
7. Menyatakan perang dan damai.
8. Mengangkat dan memberhentikan
penguasa-penguasa setempat.
Dengan hak khusus
tersebut VOC menjadi lembaga pemerintahan dan sekaligus lembaga
perdagangan yang otonom di wilayah jajahan. Kehadiran VOC di wilayah jajahan
dipimpin oleh seorang gubernur jenderal, yang termasuk Heeren Zeventien.
Gubernur Jendral menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai direktur
perusahaan dan pimpinan pemerintahan.
Hak-hak istimewa yang tercantum dalam (Piagam/Charta)
tanggal 20 Maret 1602 meliputi:
1.
Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah
timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens
serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
2.
Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak
layaknya suatu negara untuk:
1. memelihara
angkatan perang,
2. memaklumkan
perang dan mengadakan perdamaian,
3. merebut
dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda,
4. memerintah
daerah-daerah tersebut,
5. menetapkan/mengeluarkan
mata-uang sendiri, dan
6. memungut
pajak.
2.3 Reaksi Pribumi Terhadap Kedatangan Bangsa Belanda
2.3.1
Penerimaan terhadap
bangsa Eropa
Pada awalnya rakyat pribumi sangat menerima kehadiran dari bangsa eropa.
Bahkan terkesan memberi sambutan yang amat meriah. Hal ini dikarenakan rakyat
pribumi berpikir bangsa eropa akan membawa hal baik bagi mereka. Seperti yang
dilakuakan Francisco Serrao yang mencapai Hitu (Ambon sebelah utara), disana
dia mempertunjukkan ketrampilan perang terhadap suatu pasukan penyerang
sehingga membuat dirinya disukai oleh penguasa daerah itu. Hal ini malah mendorong
Ternate dan Tidore bersaing untuk mendapat bantuan dari Portugis. Orang-orang
portugis akhirnya bekerja sama dengan Ternate dan pada 1522 mulai membangun
sebuah benteng disana (Ricklefs,1998).
2.3.2
Penolakan terhadap
bangsa eropa
Layaknya sistem kolonialisme lainnya. Penolakan juga terjadi terhadap
kedatangan bangsa eropa juga mendapat penolakan dari rakyat pribumi.
Penolakan itu terjadi dikarenakan mereka
merasa dirugikan dan merasa ditindas.
Seperti yang terjadi di Maluku, mereka tidak dapat melawan keunggulan
laut VOC. Akhirnya satu-satunya bentuk perlawanan yang yang dapat mereka
lakukan adalah melakukan penyelundupan yang melanggar peraturan-peraturan VOC.
Dalam rangka menguasai satu sumber penyelundupan ini maka VOC membuang,
mengusir, atau membantai seluruh penduduk Banda pada tahun 1620-an dan berusaha
mengganti mereka dengan orang-orang Belanda pendatang yang mempekerjakan tenaga
kerja kaum budak (Ricklefs,1998).
Perlawanan lain terjadi pada bulan desember 1618 Banten mengambil
keputusan untuk menghadapi Jayakarta dan VOC. Laksamana Inggris, Thomas Dale
didesak guna pergi ke Jayakarta untuk mengusir orang-orang Belanda yang ada
disana. Di pelabuhan dia dihadang oleh Coen bersama armadanya yang kecil,
tetapi Dale dapat memaksa Coen mundur (Ricklefs,1998).
Diatas adalah beberpa contoh dari perlawanan-perlawanan dari rakyat
pribumi akan kedatangan bangsa Eropa.
2.4 Dampak dari datangnya bangsa Eropa ke Nusantara
Kalau dibandingkan denagn tujuan pertama orang-orang portugis untuk
menaklukan Asia, maka warisan yang ditinggalkan mereka di Indonesia hanya
sedikit: kosa kata, nama keluarga, keroncong. Dan hal-hal itu telah diputuskan
telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Pengaruh paling besar dan paling
kekal dari kedatangan Portugis ada dua: terganggu dan kacaunya jaringan
perdagangan sebagai akibat ditaklukannya malaka oleh mereka serta penamaan
agama Katolik di beberapa daerah di Maluku (Ricklefs,1998).
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.1.1
Latar belakang dan awal mula kedatangan
bangsa Eropa di Nusantara
Bangsa Eropa berlayar
mengarungi lautan bukan hanya karena keingintahuan bahwa bumi ini bundar, tapi
juga dikarenakan banyak hal. Diantaranya kurangnya rempah-rempah dari daratan
eropa, sehingga memaksa mereka untuk berlayar guna mendapatkan rempah-rempah tersebut.
Selain itu misi yang lain adalah untuk menyebarkan agama katolik. Bagi mereka
semakin banyak penganut agama yang sama seperti mereka akan semakin baik juga
bagi mereka. Dan alasan lain adalah untuk memenangkan peperangan, menaklukan
kawasan islam dipesisir timur afrika, serta meluaskan daerah kekuasaan mereka.
Awal mula kedatangan
bangsa eropa ini diterima dengan baik oleh rakyat pribumi, namun setelah sekian
lama dan setelah mengetahui kekejaman bangsa eropa, rakyat pribumi berpaling
memusuhi dan hendak melawan, namun apa mau dikata kekuatan pribumi tak dapat
melawan senjata-senjata bangsa Eropa.
3.1.2
Terbentuknya VOC
Awal mula
terbentuknya VOC adalah kedatangan bangsa Eropa untuk mencari rempah-rempah ke
nusantara. Karena terlalu banyak perusahaan yang datang ke Nusantara,
persainganpun tak terelakkan. Kecurangan-kecurangan terjadi dimana-mana. Karena
itu dari pemerintah Portugis membentuk kongsi dagang guna menampung
perusahaan-perusahaan itu jadi satu. Kongsi dagang ini memudahkan hubungan dan
mencegah kecurangan antar perusahaan-perusahaan dagang tersebut. Awal mula
terbentuknya VOC, kongsi dagang tersebut sangat untung karena perdagangan
rempah-rempah tersebut. Dibalik suksesnya VOC justru rakyat pribumi menderita
karena kekejaman dan kecurangan yang dilakukan kongsi dagang tersebut dalam
membeli rempah-rempah rakyat pribumi. Akhirnya VOC bubar dengan sendirinya
karena banyak terjadi korupsi dari pejabat-pejabat VOC sendiri.
3.1.3
Penerimaan dan penolakan terhadap
bangsa barat
Dari semua hal yang
terjadi tentu ada sisi pro dan kontra. Begitu juga dengan kedatangan bangsa
barat ini. Beberap pihak menerima karena mereka melakukan kerja sama guna
mencari keuntungan, namun pada akhirnya mereka juga dihianati oleh pihak barat
sendiri. Perlawananpun terjadi dimana-mana, karena mereka merasa ditindas dan
dicurangi dalam pembelian rempah-rempah. Namun perlawanan-perlawanan itu mental
begitu saja karena kalah kekuatan serta kurangnya persatuan dari rakyat
pribumi.
3.1.4
Dampak dari datangnya bangsa barat
Saat berada di Nusantara,
interaksi antara bangsa Eropa dan pribumi sangat sering terjadi. Dari
interaksi-interaksi tersebut terjadilah suatu akulturasi budaya antara kedua
bangsa tersebut. Yang paling mencolok adalah agama yang mereka sebarkan, bahasa
dan nama-nama yang digunakan, ketrampilan berperang, serta pendidikan yang
bersifat internasional. Bangunan bekas benteng-benteng dan kantor-kantor bangsa
Eropa juga menjadi tempat wisata yang menarik untuk saat ini.
Selain itu, trauma
akibat kekerasan dan penjajahan yang dirasakan rajyat pribumi ketika itu juga
menjadi pengalaman yang tak ingin diulang kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Ricklefs, M.C. 1998. Sejarah
Indonesia Baru. Yogyakarta: GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS
Sholikhin, K. H. Muhammad. Menyatu Diri Dengan Ilahi. Narasi.
http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=104&fname=sej201_12.htm
Diakses 16 Maret 2014.
"The Dutch East India Company (VOC)".
Canon van Nederland. Diakses 16 Maret 2014.
http://www.kb.nl/dossiers/voc/voc.html
VOC at the National
Library of the Netherlands . Diakses 16 Maret 2014.
Mondo Visione web site: Chambers,
Clem. "Who needs stock exchanges?" Exchanges Handbook. .
Diakses 16 Maret 2014.
http://www.kumpulansejarah.com/2013/08/sejarah-berdirinya-voc-di-indonesia.html
Diakses
16 Maret 2014.
0 komentar:
Posting Komentar